Setiap Warna punya arti...setiap Warna mewakili sejarah...Warna mewakili kita!

Desember 17, 2008

Kepedulian...

Saya adalah Anak Dipungut, Semua Orang Berkata Nyawa Saya Tak Berharga
Inilah kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik, yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan di dunia adalah Saya pernah datang dan saya sangat penurut.
Anak ini, Yu Yuan namanya, rela melepaskan pengobatan dan akhirnya meninggal dunia. Padahal sebelumnya, dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Tionghoa seluruh dunia. Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak-anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian.
Ketika lahir, Yu Yuan, sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di Provinsi She Cuan Kecamatan Suang Liu, Kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini, papanya tidak menemukan pasangan hidupnya.
***
Pada tanggal 30 November 1996, tanggal 20 bulan 10 Imlek, adalah saat dimana Yu Yuan ditemukan di atas hamparan rumput. Di saat itu, Yu Yuan adalah seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12. Melihat Yu Yuan menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah, papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata,”Saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan.” Saat itu pula, papanya memberikan nama Yu Yan.
Begitu Yu Yuan dibawa pulang, sang papa yang yang belum menikah ini kesulitan membesarkan Yu Yuan, karena tidak ada ASI dan juga tidak mampu membeli susu bubuk karena miskin. Sang papa hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil Yu Yuan tumbuh menjadi anak lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh.
Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.
Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa. Mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah, mencuci baju, memasak nasi, dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa.
Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.
Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.
Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.
Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi, saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut sehingga papanya membawa Yu Yuan ke Puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah.
Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri di kursi yang panjang untuk menutupi hidungnya.
Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak, kemudian mengambil sebuah gayung kecil di toilet untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.
Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 dolar. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang.
Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.
Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus, dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir. Saat itu, dengan perlahan seperti berbisik Yu Yuan berkata Papa, saya ingin mati. Izinkan saya mati.
Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, Kamu baru berumur delapan tahun kenapa mau mati.
Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga. Tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.
Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri.
Hari itu juga setelah pulang ke rumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto.
Yu Yuan berkata kepada papanya: Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah foto ini.
Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dia tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudian memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Yu Yuan berpikiran, dirinya bagaikan selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin. Andaikan mati, tak ada yang peduli.
Ketika itu, seorang wartawan, Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, menemukan kisah malang Yu Yuan dari rumah sakit. Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yang berumur delapan tahun mengatur pemakamaannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh Kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim e-mail ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.
Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Tioghoa di seluruh dunia, telah berhasil mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang. Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia.
Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-e-mail bahkan menulis: Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.
Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus.
Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya, air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.
Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, Anak yang baik. Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen di mana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari e-mail. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.
Pada tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan. ” Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya?” tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, “Karena mereka semua adalah orang yang baik hati.”
Yu Yuan kemudian berkata, “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati.“. Wartawan itupun menjawab, “Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik.” Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante ini adalah surat wasiat saya.”
Fu Yuan kaget sekali, membuka dan melihat surat wasiat tersebut. Ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan di atas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Di belakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. “Sampai jumpa Tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga Papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh.”
Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.
Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Suatu saat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya.
Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air sungguh telah pergi kedunia lain.
Di Kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan. “Anak kecil, kamu ini sebenarnya adalah malaikat kecil di atas langit. Kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah..”
***
Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.
Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Di atas batu nisannya tertulis, Aku pernah datang dan aku sangat patuh (30 November 1996- 22 Agustus 2005). Dan di belakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah di saat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia.
Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita leukimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.
Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis di raut wajah anak tersebut.
”Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih Adik Yu Yuan. Kamu pasti sedang melihat kami di atas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, Kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata Aku pernah datang dan aku sangat patuh.”
Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari dunia. Walaupun hidup serba kekuarangan, dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang pengasih.
Sumber : riaupos.com

Desember 12, 2008

Kotak Pos...


Arti dari sebuah kotak
Siapapun pasti kenal dengan kotak warna orange ini, di letakan di perempatan jalan atau d tempat2 umum yang mudah d jangkau masyarakat. Sebelum tehknologi semakin canggih kita sering menjadikan benda ini tempat yang paling d cari ( ya maksud nya untuk mengirim surat kl tidak sempat ke kantor pos ), tapi seiring waktu dan jaman fungsi kotak pos ini malah sering di salah gunakan masyarakat.
    Mungkin karena keberadaan nya sudah mulai tergantikan oleh tehknologi telepon seluler dan dan surat elektronik lain nya, seperti yang kulihat tadi siang, ada sebuah kotak pos yang d letakkan d depan kantor pemerintahan dan pas banget letak nya d perempatan jalan protokol...memang sich kayak na tuch kotak udah lama gk di pergunakan karena tidak pernah ada mobil pos yang datang untuk mengambil surat dari dalam na. Di perempatan itu banyak pedagang koran yang mangkir mungkin karena terlalu banyak exsplar koran yang di jual mereka bingung mau di letakkan di mana maka jadilah kotak pos sebagai salah satu alternatif buat mereka. Ku tadi juga sempat bingung ad seorang bapak yang berpakaian lusuh membuka kotak pos tersebut, kukira kurir kantor pos ehhh gak tau nya pedagang koran yang meletakkan barang dagangan nya . Mereka dengan santai na menumpuk koran kedalam kotak tersebut dan entah dari mana mereka mendapat kunci tuk buka tuch kotak...karena logika kotak pos itu bukan kotak yang sembarangan di letak dan tidak terkunci. Kalau ad kurir pos yang datang ku rasa mereka juga heran tuch koran yg banyak mo dikirim kemana krn gk ad alamat pengirim dan prangko ( hehehehe ),  dan yang lebih mengherankan lagi  kenapa tindakan seperti itu seperti di benarkan ( mengingat kotak pos tersebut terletak di kantor pemerintahan yang di jaga petugas keamanan ), padahal dulu sebelum masyarakat belum begitu mengenal yang nama nya sms,email fax dll....mereka kl mau berkirim kbar ya lewat benda itu sebagai media nya...
    Sayang banget kalau fasilitas yang sudah di sediakan buat kita malah kita sendiri yang merusak dan tidak menjaga nya...ya mudah2an masyarakat kita bisa lebih sadar alias gk pingsan lagi dengan keadaaan di sekitarnya.


 

Cartoon....


Nich kartun favorit ku....cerita na bagus bnaget...gambar na juga ciamiikkkkk hehhehe..

Desember 11, 2008

About Cat...

Jenis2 kucing
Bagi para pecinta kucing mania mungkin tulisan di bawah ini bisa sedikit bermanfaat ... :), dilihat dari rasnya kucing peliharaan memang banyak jenis, dan setiap ras punya ciri khusus, tetapi karena mengalami perkawinan silang antar ras yang lain banyak kucing yang di kelompokkan berdasarkan jenis bulu panjang dan bulu pendek. Seperti hal nya ras berikut :
    1. Mank ------- Sebagian orang menyebut na Rumpy.Ekor nya pendek, warna bulu na cokelat dan lavender. sifat na setia dan ramah.
    2. Maine Coon ------ Kucing ini berasal dari Maine, AS. Keturunan Angora dan American Shorhair.Sifat na lucu pemalu tapi mau ( ya gk salah kl ad pepatah na malu2 kucing heheheh ) dan mudah akrab. Bulu tipis, lembut,dan punya warna yg beragam.
    3. British Shorthair ------- Kucing ini berasal dari Inggris ( ketebak dari nama na hehhe ). Kucing ini punya sifat kalem ( bukan kyk lembu lho... :) ), lembut hangat, dan pintar. Untuk warna bulu kucing ini cukup beragam ad yang warna polos ( putih, hitam, biru, merah dan krim ), ad yang dwiwarna, hitam pekat dan belang.
    4. Burmese ----- Menurut info kucing ini di kembangkan oleh seorang dokter hewan Dr. Thompson dari Amerika Serikat dengan perkawinan silang antara kucing Ratu Wong Mau ( Burma ) dengan kucing jenis Siamese. Kucing ini dapat dikenali lewat warna bulu Cokelat musang, warna lainya Biru, champagne, cokelat dan cokelat kura2.
    5. Chinchilla Longhair ----- Kucing ini termasuk ras persia paling anggun, yang berasal dari Inggris. Kucing ini di bagi dalam 2 kategori yaitu chinchilla warna cerah dan chinchilla berwarna agak gelap ( perak gradasi ).
Bagi yang punya kucing liat2 dan amati tuch kucing mulai dari sekarang, mungkin kucing anda masuk ke dalam salah satu kategori diatas... :) 
 
  

Desember 04, 2008

Hope

Pasangan Hidup Dari Tuhan

Bertahun-tahun yang lalu, Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pasangan hidup, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab. Tidak hanya Aku meminta kepada Tuhan, Aku menjelaskan kriteria pasangan yang kuinginkan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh perngertian,pintar,humoris,penuh perhatian.Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini kuimpikan. Sejalan dengan berlalunya waktu, Aku menambahkan daftar kriteria yang kuinginkan dalam pasanganku.
Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hatiku," Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan. " Aku bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, " Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar." " Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu?" " Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepada-Mu, Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagi-Ku untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."
Kemudian Ia berkata kepadaku, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu.
Pernikahan adalah seperti sekolah - suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu."
Kisah Ini untuk: yang sudah menikah, yang baru saja menikah, yang sedang mencari...:)
By : sakura_gunung@yahoo.com



Desember 03, 2008

<<<<>>>>

Kita
Ketika datang kita hanya dua orang yg tidak saling kenal
Tanpa pernah bertatap dan berbicara kita tautkan hati dengan maya
Tapi sekat ini membatasi ruang gerak tuk sampai kepada mu
Kutahan semau yang ku rasa...
     Karena ku yakin semua hanya semu tanpa bias
    Lagu mu kuwakilkan dalam setiap tidur ku
    Tanpa pernah aq berharap kamu tau isi hati ku...

    Pedih....namun harus...biar aq bisa melupakan mu
Walaupun hanya jejak mu yang tinggal
Tapi buat ku itu bau samar yang jelas di penciuman ku
Goresan goresan tinta itu bukti keberadaan jelas bayang kita
Keputusan ku .... itu yang terbaik buat mu
    Semu..semoga dia tau disini slalu mendoakan dia
    Hitam...jangan pernah dia rasa kepahitan cinta
    Biar kan hilang mu kesepian ku hari ini
Fie....ketakutan terbesar ku adalah menyukai mu
Kekuatan ku datang dari perhatian mu
Tapi terlarang buat ku tuk dekat dengan mu
Semoga kamu mengerti....putih itu akan selalu ternoda hitam.
 dimalam yang sesunyi ini aq sendri tiada yang menemani
akhir nya kini ku sadari dia telah pergi...tinggal kan diriku....
by: peter pan
   
   
   
 

 

Waspada....



Daging Sampah


Wali Kota Jakarta Barat Joko Ramadhan melihat daging olahan sisa hotel dan restoran yang digerebek polisi dan petugas Sudin Peternakan dan Perikanan Pemkot Jakarta Barat, di kawasan Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (11/9).
Bau busuk langsung menyeruak begitu SP tiba di depan pintu sebuah ruangan berukuran sekitar 5 x 3 meter di Jalan Peternakan I, RT 04, RW 07, Kapuk Jagal, Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (11/9) sore. Ruangan berdinding kayu dan berlantai tanah merah itu merupakan sebuah dapur, tempat Darmo (55 tahun), dan istrinya Yatmi (50 tahun) mengolah berbagai daging busuk yang akan mereka jual kembali.
Sore itu pasangan suami-istri ini tengah bekerja. Darmo tengah menunggui lima penggorengan berisi daging busuk yang tengah digorengnya, ketika tiba-tiba sejumlah polisi dari Polres Jakarta Barat, bersama petugas dari Suku Dinas Peternakan dan Perikanan, Pemkot Jakarta Barat masuk dan memergoki ulah mereka.
Wajah Darmo dan Yatmi pun langsung tegang. Apalagi para petugas langsung menemukan sejumlah daging busuk yang belum sempat mereka masak. "Saya enggak tahu apa-apa pak. Saya cuma masak, yang ngerti itu bosnya. Dari dialah saya mendapat daging-daging yang sedang dimasak ini," aku Darmo dengan nada panik, ketika polisi bertanya mengapa daging yang telah busuk dimasaknya kembali.
Darmo bergegas keluar dari dapur disusul istrinya. Tampaknya ia sudah tak tahan dengan kejaran pertanyaan dari para petugas. Ia kemudian duduk di dipan depan rumahnya yang berdinding kayu. "Saya enggak tahu pak asal daging ini dari mana. Pokoknya saya beli dari bos, kemudian saya masak dan jual lagi," akunya dengan wajah ketakutan.
Petugas terus mencecarnya dengan pertanyaan seputar asal daging itu. Namun, Darmo tetap menjawab tak tahu. Ia beralasan sang bos yang menjual daging tersebut, datang dan menjual langsung ke rumahnya.
Padahal saat SP bertanya, bagaimana ia bisa mendapatkan daging-daging tersebut, Darmo mengaku terkadang kalau sang bos tak datang membawa daging ke tempatnya, maka Darmo lah yang akan pergi membeli ke tempat sang bos. Tapi saat ditanya di mana tempat sang bos, lagi-lagi ia mengaku tak tahu. "Enggak tahu saya di mana tempat bosnya. Kadang-kadang si bos sudah datang ke tempat saya bawa daging dalam karung, terkadang saya yang beli ke sana . Tapi saya enggak tahu tempatnya," katanya kembali menghindar.
Menurut Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan, Pemkot Jakarta Barat, drh Chaidir Taufik, berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan stafnya selama hampir satu minggu sebelum penggerebekan dilakukan, diduga daging-daging busuk yang terdiri atas daging ayam, sosis, ikan, dan usus ayam yang dimasak Darmo, diperoleh dari kumpulan sampah-sampah hotel dan restoran.
"Daging sisa yang telah dibuang ke bak sampah hotel dan restoran, kemudian dikumpulkan dan dijual ke orang-orang seperti Darmo. Mereka lalu menggorengnya kembali untuk dijual dan dimakan," kata Chaidir kepada SP, di sela-sela penggerebekan.
Direndam Formalin
Tak jauh dari dapur rumah Darmo, terdapat sebuah lokasi yang dijadikan tempat penampungan dan penyortiran sampah. Di tempat ini tampak belasan orang pemulung tengah menyortir sampah dari plastik-plastik sampah berukuran besar.
Beberapa di antara mereka tampak sibuk memisahkan plastik-plastik bekas botol air mineral, kardus, dan lain-lain. Petugas dari Sudin Peternakan dan Perikanan pun mendatangi tempat penyortiran sampah tersebut. Di sana , terdapat sebuah kardus berisi kumpulan daging beraneka jenis yang belum sempat dipilah. "Nah daging-daging sisa dari tempat inilah yang dimasak kembali untuk dijual," ujar Chaidir. Selain kotor, daging-daging yang berada di tumpukan lokasi penyortiran sampah tersebut juga telah membusuk dan bercampur dengan sampah-sampah lainnya, aromanya sangat "menusuk" hidung.
Chaidir mengatakan, daging-daging busuk tersebut sebelum dimasak kembali oleh Darmo, terlebih dahulu dicuci dan direndam dalam formalin agar kembali kenyal dan bau busuknya menjadi berkurang. Setelah itu daging digoreng kembali dan dijual ke warung-warung makanan, tukang bubur ayam, dan masyarakat luas.
"Daging ayam yang mereka goreng kembali bentuknya hancur, seperti daging suwir. Soalnya mereka mengumpulkannya dari sisa-sisa daging ayam yang tidak habis dikonsumsi para tamu hotel atau restoran, sehingga bentuknya tidak utuh," urainya.
Menurut Darmo, untuk mencerahkan warna daging yang terlihat menghitam akibat proses masak yang berulang, daging yang telah digoreng akan diberi adukan bubuk pewarna merek rodamin (pewarna tekstil, Red). Bubuk tersebut akan membuat daging yang telah dimasak menjadi berwarna kekuningan, sehingga terlihat seperti daging yang baru diolah. "Saya ngasihnya enggak banyak-banyak, biasanya satu baskom daging hanya ditaburi setengah bungkus pewarna. Kemudian diaduk-aduk supaya warnanya merata," imbuhnya.
Daging yang telah dimasak kembali itu, jelas Darmo, ia jual ke sejumlah pelanggan yang datang ke rumahnya. Ia mengaku tak mengenal para pelanggan yang datang membeli ke rumahnya. Selain itu, istrinya juga membantu menjual dengan menggelar lapak di Pasar Pos Duri, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. "Saya menjual semua jenis daging dalam baskom. Biasanya saya jual seharga Rp 1.000 per bungkus. Isinya daging campur-campur," aku Yatmi.
Lima Tahun
Darmo mengaku membeli daging-daging yang akan dimasaknya dari seseorang yang disebutnya bos. Setiap hari sang bos datang membawa aneka jenis daging yang telah dipilah dalam sebuah karung bekas beras. "Berapa pun banyaknya daging yang dibawakan, saya hanya membayarnya seharga Rp 100.000. Mau isinya sedikit atau banyak harga belinya tetap, karena borongan," ungkapnya.
Dalam satu hari, Darmo mengaku bisa memasak daging sekitar 50-100 kilogram. Dari penghasilannya ini ia memperoleh untung sekitar Rp 100.000 per hari. Usaha yang telah ditekuninya selama lebih dari 5 tahun ini, diakui Darmo merupakan usaha turunan dari mendiang ibunya. "Dulu saya belajar dagang daging ini dari ibu saya yang sudah meninggal. Setelah ibu meninggal usahanya kemudian saya teruskan. Untungnya cuma cukup buat makan sehari-hari," katanya.
Sementara itu, tetangga Darmo bernama Mirna, mengaku tak tahu jika daging yang dijual Darmo berasal dari tempat sampah. Ia hanya melihat setiap hari Yatmi, istri Darmo jualan daging di Pasar Pos Duri, Tambora dalam wadah baskom. "Enggak pernah tahu kalau daging yang dijualnya itu dari tempat sampah. Malah tetangga di sini juga suka ikut beli, soalnya daging yang mereka jual murah. Beli seribu bisa dapat lima potong ikan goreng," imbuhnya.
Wali Kota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan mengaku terkejut mendapat laporan adanya penjualan daging dari tempat sampah tersebut. Terlebih ia mendengar perdagangan daging busuk itu tersebar di beberapa tempat di wilayah yang dipimpinnya. "Saya minta Kasudin Peternakan dan Perikanan untuk terus mencari lokasi mana saja yang terdapat penjualan daging busuk. Ini benar-benar keterlaluan, masak daging sampah dikasihkan pada manusia," ujarnya dengan nada gusar.
Menurut Djoko, penjual daging busuk tersebut dapat dikenai sanksi sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996, tentang Pangan. Ancaman hukumannya pidana penjara maksimal 1 tahun, dan atau denda Rp 120 juta.
by : dr seorang teman