Setiap Warna punya arti...setiap Warna mewakili sejarah...Warna mewakili kita!

Februari 14, 2009

Cerita Sore

siang hari ini panas menyengat seakan menarik keluar kulit kepala, pemuda itu dari tadi hanya berdiri mematung tanpa perduli akan matahari yang semakin tinggi. Entah apa yang dia tunggu di perempatan jalan yang sepi ini setiap kendaraan yang datang hanya dilewati tanpa di tolehnya. Tatapan kosong matanya menatap perempatan di ujung jalan seakan bercerita banyak tentang kisah nya dulu. Lelaki sore begitu orang sekitar nya menjuluki pemuda berperawakan kurus dan berkulit hitam itu dulu nya dia hanya seorang pemuda dari kalangan biasa....yang punya impian bisa hidup bahagia dengan kekasih yang begitu di cintainya, memandangi matahari sore terbenam itu kebiasaan yang sering di lakoninya.
Seperti sore itu sewaktu dia dan kekasihnya duduk sambil memandang ufuk barat yang mulai gelap....udara laut yang dingin perlahan lahan mulai naik ke permukaan tanah yang mereka duduki, "aku tidak akan pernah mau di jodohkan orang tua ku dengan pak Bejo karena aku tidak pernah mencintai lelaki tua itu....." air mata perempuan itu mulai turun seiring perkataanya yang memecah kesunyian diantara mereka. " tetapi aku juga tidak kuasa melihat orang tua ku yang terlilit banyak hutang karena ulah rentenir itu....aku sangat membenci lelaki itu...aku benci.....sangat benci..." lelaki itu mendekap tubuh kekasihnya yang terisak dengan penuh rasa galau, ketidakmampuannya nya akan materi membuat hati nya hancur. Apa yang bisa ia lakukan, pekerjaan nya yang hanya kuli panggul tidak mampu menutupi beban kekasihnya baginya materi sesuatu yang sangat jauh yang bisa ia capai walau dengan kerja keras.
" Maaf saya dak sengaja mas..." perempuan itu berkata sambil membereskan belanjaan yang berserakan dengan tergesa gesa sambil berlalu menjauh....matanya mereka bertatapan, itu pertama kali nya dia bertemu dengan perempuan yang kini jadi kekasih hati nya, pertemuan yang di awali dari tabrakan kecil di dalam pasar yang sempit tempat ia mengais rezeki dan tempat perempuan itu sehari hari nya membantu kedua orang tuanya berjualan sayur, kejadian itu juga di suatu sore...pertemuan yang pertama yang membuat lelaki itu bisa merasakan sesuatu yang aneh di dada nya sewaktu bertemu dengan perempuan itu, cinta .... begitu ia menyebut perasaanya. " kedua orang tua ku sudah meninggal sejak aku masih kecil....hanya sebatang kara ku hidup laksmi....." cerita di awali lelaki itu suatu sore sewaktu ia mengantar kekasihnya pulang "aku tidak perduli dengan masa lalu mu, karena bukan kan setiap manusia punya masa lalu yang berbeda...", " jadilah kekasihku dan akan ku buat hari hari mu indah dengan ku....". Namun kisah mereka tidak selalu indah seperti yang di bayangkan lelaki itu....." Bapak mu terlilit hutang banyak nduk dengan rentenir itu...kalau tidak bisa membayarnya bapak mu akan dipenjara...tapi dia bilang akan melunasi hutang nya kalau kamu mau menikah dengan nya...", " Tapi aku tidak pernah mencintai lelaki tua itu mbok, aku sudah punya pilihan hati mbok, jangan paksa aku menikah dengan pria tua itu mbok..." perempuan itu itu menatap pedih anak perempuannya.
Selang waktu di tempat kekasih perempuan itu, malam sudah mulai bergelayut di antara alam yang berubah warna menjadi gelap....suara jangkrik mulai terdengar bersahutan, di dalam rumah nya yang suram hanya terdapat penerangan dari lampu teplok* dengan cahaya yang sangat minim lelaki itu duduk bertopang dagu menatap gelap yang semakin pekat, terbayang wajah kekasihnya...pilu itu merayab lagi semakin menghujam jantung setiap ia teringat ketidak mampuannya sebagai lelaki menolong kekasih hatinya.
Sore ini mereka bertemu lagi di pantai tempat laksmi dan lelaki itu selalu bertemu..." Siang dimana matahari mulai tinggi ku tunggu kedatangan mu di tempat biasa kau melepas ku, hari itu adalah hari dimana kita tidak akan bisa di pisahkan lagi...." lelaki itu berkata kepada laksmi......( eeemmm pa lagi ya...buat yang baca nich silahkan lanjutin biar banyak ending na....hehehehhe....)





1 komentar:

Anonim mengatakan...

sepertinya kisah ini mewakili harapan yang ingin digapai melly. eniwei, akupun sering banget tabrakan dengmu meski cuman dalam mimpi tapi kok ya ga jadi2 kekasih yaw. hehehe

Posting Komentar

koment na nya....;)